PEDOMAN UMUM WAWANCARA DAN PEWANCARA
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penelitian
yang menggunakan metode wawancara, antara lain sebagai berikut.
Peralatan yang perlu dipersiapkan:
1. Buku catatan.
2. Alat tulis.
3. Kuesioner, bila menggunakannya.
4. Peralatan perekaman elektronik: tape-recorder, dll.
5. Surat perizinan.
6. Daftar responden.
7. Peta.
8. Perlengkapan lain yang diperlukan di lapangan.
Kode-Etik bagi Pewancara.
1. Jujur
2. Cermat
3. Obyektif: baik dalam menyampaikan pertanyaan maupun netral dan tidak
mempengaruhi responden dalam menangkap maksud dan menjawabnya.
4. Jujur dalam mencatat mencatat jawaban.
5. Tuliskan jawaban responden selengkapnya,
persis seperti yang diucapkannya, jelas dan terbaca oleh siapapun.
6. Menaruh perhatian dan peneuh pengertian terhadap responden.
7. Mampu membuat responden bersedia menjawab pertanyaan dan memberikan
informasi selengkapnya.
8. Menghargai dan menghormati responden.
9. Sopan baik dalam sikap, perilaku dan berpenampilan (berpakaian, rapi, dsb.).
Persiapan Wawancara:
1.
Pelajari, kuasai dan persiapkan
pertanyaan.
2.
Introspeksi dan retrospeksi dalam
melaksanakan komunikasi-interaksi yang akan dijalin dengan responden.
3.
Pertimbangkan waktu yang tepat untuk
melakukan pertemuan dan wawancara.
4. Baca instruksi berulangkali agar pelaksanaan wawancara dapat berjalan
lancar.
Sikap
Pewancara:
1.
Netral. Pewanacara adalah perekam informasi tanpa menghirakukan apakah
keterangan yang disampaikan oleh
responden itu baik, tidak baik, menjemukan, ataupun menyenangkan bagi
pewancara. Tidak perlu menentang atau bereaksi terhadap jawaban res[ponden.
2.
Adil, tidak memihak. Semua responden
harus diperlakukan sama.
3.
Hindarkan ketegangan. Hindari
terjadinya kesan seolah-olah rsponden sedang diinterogasi atau diuji.
4.
Sikap ramah, homat dan sopan kepada
responden sangat penting dan diperlukan.
5.
Menjadi pendengar yang baik.
6.
Penuh pengertian.
Siasat
Wawancara.
1.
Usahakan pada waktu wawancara hanya
responden yang hadir, tidak ada orang lain yang tidak diharapkan ikut hadir.
Demikian juga pewancara juga tidak membawa teman atau orang lain.
2.
Ajukan pertanyaan satu persatu secara
jelas dengan bahasa yang dimengerti responden,
dan tidak menggabung dua tiga pertanyaan menjadi satu pertanyaan.
3.
Reaksi atau jawaban pertama terhadap
suatu pertanyaan itulah merupakan pendapat resaponden yang sesungguhnya.
4.
Tidak tergesa-gesa menuliskan jawaban
”tidak tahu”. Bisa jadi responden sedang berpikir, sehingga perlu ditunggu
secukupnya.
5.
Tuliskan dengan lengkap semua
komentar rsponden.
6.
Jawaban responden harus dimengerti
maksudnya sebelum dicatat. Bila belum jelas, sebaiknya ditanyakan kembali.
7.
Usahakan sambil menulis/mencatat
terus melangsungkan pembicaraan.
8.
Selesai wawancara, periksa apakah
semua pertanyaan dan jawaban telah lengkap terpenuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar